faktor yang mempengaruhi kerja enzim beserta grafiknya

smadamute kelas xii ipa semester i disusun oleh kelompok 3: egi praginanta janet silva sasmi fransiska oktaviana steffani imelda l.l. Faktoryang Memengaruhi Kerja Enzim. Seperti halnya protein yang lain, sifat enzim sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungannya. Kondisi yang tidak sesuai dapat menyebabkan kerja enzim terganggu. Berikut adalah beberapa faktor yang memengaruhi kerja enzim. Keempatfaktor yang mempengaruhi kerja enzim tersebut, di antaranya yaitu suhu atau temperatur, pH (derajat keasaman), konsentrasi enzim dan substrat, serta pengaruh zat penghambat (inhibitor). Secara lengkap pengaruh dari keempat faktor tersebut beserta grafiknya dijelaskan sebagaimana berikut. 1. CaraKerja Enzim. Cara enzim bekerja adalah dengan membentuk senyawa enzim-substrat, kemudian menghasilkan suatu produk tanpa merubah senyawa enzim itu sendiri, setelah produk terbentuk maka enzim akan melepaskan diri untuk membentuk senyawa baru dengan substrat yang lain. Ada 2 (dua) cara kerja enzim : Komponen Enzim. Reiche Frau Sucht Mann Zum Heiraten. Enzim merupakan protein yang bertindak sebagai katalis dan bertanggung jawab untuk laju dan kekhususan yang tinggi dari satu atau lebih reaksi biokimia intraselular dan ekstraselular. Enzim bekerja dengan membentuk kompleks enzim – substrat. Reaksi enzim selalu bolak-balik. Hampir semua enzim adalah protein globular yang terdiri atas polipeptide tunggal atau dua atau lebih polipeptide yang diikat bersama dalam struktur kuarternari oleh ikatan non-kovalen. Ini disebabkan oleh konfigurasi tiga dimensi yang ada dalam larutan, enzim – enzim bertindak terhadap molekul – molekul lain substrat, dan mengkatalis satu tipe tetapi tidak harus satu reaksi memungkinkan adanya satu atau dua sisi aktif domain yang mengikat untuk sementara dan biasanya secara non-kovalen dengan molekul substrat yang setara untuk membentuk satu atau lebih kompleks enzim-substrat ES, katalisis hanya terjadi selama adanya kompleks atau lebih produk kemudian dilepaskan sehingga sisi aktifnya bebas lagi untuk mengikat substrat yang baru. Sisi aktif mempunyai konformasi dan distribusi muatan yang khusus substrat dan komponen asam aminonya, akan mengubah posisinya yang tiga dimensi induced fit sebagai substrat pengikat, sehingga memungkinkan beberapa sub-reaksi terlibat dalam katalis untuk enzim hanyalah mempercepat laju reaksi, yang posisi ekuilibrium dari reaksi bolak-baliknya dipertahankan. Proses kerja enzim dapat diterangkan dalam konteks pengertian termodinamika. Enzim akan memperkecil energi aktivasi reaksi –reaksi, sehingga memungkinkannya untuk terjadi lebih cepat pada suhu rendah hal ini sangat penting dalam sistem biologis. Sekarang diketahui bahwa molekul RNA dapat bertindak sebagai katalis reaksi – reaksi, kadang – kadang melibatkan diri sebagai substrat. Ketika molekul – molekul RNA itu melibatkan molekul non-RNA sebagai substrat maka RNA dapat dianggap sebagi enzim dalam arti umumnya, sel hanya dapat melakukan apa yang dimungkinkan oleh enzim – enzim untuk dikerjakan. Selama evolusi dan perkembangan multiselular, sel – sel menjadi tampak dan berfungsi berlainan satu sama lain karena mereka mempunyai kemampuan biokimia yang berbeda – kerja enzim diterangkan dengan dua teori, yaitu teori gembok dan kunci Lock and Key Theory yang dikemukakan oleh Fischer 1898. Teori ini menjelaskan bahwa enzim diumpamakan sebagai gembok karena memiliki sebuah bagian kecil yang dapat berikatan dengan substrat. Bagian ini disebut sisi aktif. Sementara itu, substrat diumpamakan sebagai kunci karena dapat berikatan secara pas dengan sisi aktif enzim. Kemudian, teori kecocokan yang terinduksi Induced Fit Theory yang dikemukakan oleh Daniel Koshland. Teori ini menjelaskan bahwa sisi aktif enzim dapat berubah bentuk sesuai dengan substratnya fleksibel.Faktor yang Mempengaruhi Kerja Enzim1. Suhu TemperaturSifat Sifat Enzim seperti Enzim bersifat termolabil, artinya aktivitas enzim dipengaruhi oleh suhu. Aktivitas enzim akan terus meningkat sampai batas suhu tertentu. Batas suhu tersebut dinamakan suhu optimum. Jika enzim berada di bawah suhu optimum maka kerja enzim akan terhambat. Enzim pada suhu 0oC atau di bawahnya brsifat nonaktif. Akan tetapi pada suhu tersebut enzim tidak suhu dapat meninkatkan akivitas enzim. Namun, jika suhu melebihi batas optimum enzim dapat mengalami denaturasi atau kerusakan. Hal ini, akan mengakibatkan enzim tidak dapat berfungsi sebagai katalis lagi. Contoh, enzim manusia memiliki suhu optimum 35oC – 40oC, enzim pada bakteri yang hidup di air panas memiliki suhu optimum 70oC atau Derajat Keasaman pHKarena molekul enzim pada umumnya adalah protein globular, bentuk dan fungsinya dapat dipengaruhi oleh perubahan pH cairan di sekitarnya. Enzim memiliki pH optimum yang dapat bersifat basa maupun asam. Sebagian besar enzim memiliki pH optimum antara 6 – 8. Perubahan pH mengakibatkan sisi aktif enzim berubah keefektifannya dalam membentuk kompleks enzim – substrat, sehingga dapat menghalangi terikatnya substrat pada sisi aktif itu, perubahan pH juga mengakibatkan proses denaturasi kerusakan pada enzim. Denaturasi oleh pH yang ekstrim biasanya bersifat bolak-balik, tetapi tidak bolak-balik pada denaturasi yang terjadi karena suhu panas. Peningkatan suhu akan meningkatkan laju tumbukan antara enzim dan molekul substrat, sehingga akan meningkatkan laju pembentukan kompleks enzim-substrat dan meningkatkan keceptan ini bertentangan dengan peningkatan denaturasi enzim pada suhu optimum karena reaksi itu teralampaui. Akhirnya reaksi itu berhenti, kadang – kadang hanya pada temperatur lebih dari 100oC. Contoh enzim ptialin di mulut hanya dapat bekerja pada pH netral, enzim pepsin di lambung bekerja pada pH asam, sedangkan enzim tripsin di usus bekerja pada pH Konsentrasi Enzim dan Substrat Semakin besar konsentrasi enzim akan meningkatkan kecepatan reaksi. Peningkatan kecepatan reaksi akan terus bertambah hingga tercapai kecepatan konstan yakni jika semua substrat sudah terikat oleh enzim. Konsentrasi enzim berbanding lurus dengan kecepatan konsentrasi substrat dalam suatu reaksi akan meningkatkan kecepatan reaksi jika jumlah enzim dalam reaksi tersebut tetap. Namun, ketika semua sisi aktif enzim sedang bekerja, penambahan konsentrasi substrat tidak dapat meningkatkan kecepatan reaksi. Keadan demikian menunjukkan bahwa kecepatan reaksi telah mencapai titik maksimum. Peningkatan kecepatan reaksi akan terus bertambah hingga tercapai kecepatan konstan yakni jika semua enzim mengikat setiap saat, proporsi molekul – molekul enzim yang terikat pada substrat akan tergantung pada konsentrasi substratnya. Karena konsentrasi meningkat, kecepatan awal dari reaksi Vo pada saat penambahan enzim akan meningkat sampai suatu nilai maksimum, Vmax, pada tingkat substrat, enzim tersebut dikatakan jenuh seluruh sisi aktif maksimum, dan penambahan jumlah substrat tidak akan menaikkan Vo. Nilai konsentrasi substrat pada saat Vo = ½ Vmax dikenal dengan tetapan MICHAELS Km untuk reaksi substrat-enzim. Rendahnya nilai Km menunjukkan afinitas tinggi dari enzim untuk enzim misalnya aspartase hanya mengikat satu molekul substrat yang sangat khusus; enzim yang lain dapat mengikat berbagai substrat lain yang khusus untuk enzim tersebut misalnya semua ikatan peptida terminal dalam kasus eksopeptidase. Perbedaan itu timbul dari derajat stereospesifitas enzimnya. Banyak yang memerlukan gugus prostetik yang menempel atau koenzim yang dapat melebur untuk menjalankan aktivitasnya. Pada enzim – enzim itu komponen proteinnya dinamakan apoenzim dan seluruh kompleks enzim-kofaktor fungsional dinamakan Zat – zat Penggiat AktivatorAktivator merupakan zat atau molekul yang berfungsi untuk memacu atau mempercepat reaksi enzim. Contoh dari aktivator antara lain garam – garam dari logam alkali dalam kondisi encer 2% – 5%, dan ion logam seperti Ca, Mg, Ni, Mn, dan Cl. Dan ini juga merupakan Faktor yang Mempengaruhi Kerja Zat – zat Penghambat InhibitorInhibitor merupakan sutau molekul yang dapat menghambat aktivitas enzim. Terdapat dua macam inhibitor enzim, yaitu inhibitor kompetitif dan inhibitor KompetitifInhibitor kompetitif inhibitor irreversible merupakan molekul penghambat kerja enzim yang bekerja dengan cara bersaing dengan sisi aktif enzim. Inhibitor kompetitif inhibitor irreversible berikatan secara kuat pada sisi aktif enzim. Pengikatan ini berlangsung bolak-balik sehingga persentase penghambatan untuk tingkat inhibitor yang tetap menjadi berkurang kalau substratnya inhibitor kompetitif ini dapat dihilangkan dengan cara menambah konsentrasi substrat. Contoh yang teramat penting dari pengikatan ini adalah melibatkan enzim yang paling berlimpah, ribulose bifosfat karboksilase, enzim –penambat CO2 pada C3 fotosintesis, dalam proses ini molekul – molekul O2 bersaing dengan molekul – molekul CO2 untuk sisi aktif dan contoh lainnya adalah sianida yang terlarut dalam darah bersaing dengan oksigen untuk berikatan dengan sisi aktif NonkompetitifInhibitor yang terikat pada sisi alosetrik enzim selain sisi aktif enzim disebut inhibitor nonkompetitif. Inhibitor nonkompetitif adalah molekul penghambat kerja enzim yang bekerja dengan cara melekatkan diri pada luar sisi aktif enzim, yang dapat menyebabkan sisi aktif enzim berubah dan tidak dapat berfungsi lagi. Sehingga substrat tidak dapat berikatan dengan sisi aktif enzim. Inhibitor ini tidak dapat dihilangkan walaupun dengan menambahkan substrat. Contoh inhibitor nonkompetitif yaitu Ag+, Hg2+, dan Pb2+. Perhatikan gambar di bawah ini!Demikianlah penjelasan mengenai faktor yang mempengaruhi kerja enzim. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan menambah pegetahuan kita semua. Home » Kongkow » Materi » 6 Faktor yang Mempengaruhi Kerja Enzim dan Kurva Pengaruhnya - Kamis, 12 Desember 2019 1434 WIB Berdasarkan sifat-sifat protein yang dimilikinya, kerja enzim dipengaruhi oleh 4 faktor. Keempat faktor yang mempengaruhi kerja enzim tersebut, di antaranya yaitu suhu atau temperatur, pH derajat keasaman, konsentrasi enzim dan substrat, serta pengaruh zat penghambat inhibitor. Secara lengkap pengaruh dari keempat faktor tersebut beserta grafiknya dijelaskan sebagaimana berikut. 1. Pengaruh Temperatur Karena enzim adalah zat yang tersusun atas protein, maka enzim juga memiliki sifat thermolabil atau sifat mudah rusak karena pengaruh suhu. Oleh karena itu, suhu atau temperatur termasuk salah satu faktor yang mempengaruhi kerja enzim. Suhu terlalu tinggi akan membuat enzim mengalami denaturasi protein atau kerusakan, sementara suhu yang terlalu rendah akan membuat reaksi kerja enzim terhambat. Masing-masing enzim memiliki suhu optimum yang berbeda. Akan tetapi, rata-rata enzim dapat bekerja pada suhu optimum antara 30 sd 40 derajat Celcius. Umumnya enzim tidak akan menunjukan reaksi jika suhu di sekitarnya turun hingga 0 derajat Celcius. Akan tetapi, pada suhu ini enzim tidak akan rusak. Ia akan bekerja dan aktif kembali jika suhu telah normal. Enzim baru akan rusak jika terkena pengaruh temperatur yang tinggi. Enzim rusak bila kondisi suhu disekitarnya mencapai 60 derajat Celcius. Secara sederhana, pengaruh suhu terhadap kerja enzim dapat dilihat pada gambar atau grafik di bawah ini! Baca Juga Sifat-sifat Enzim dan Penjelasannya Enzim Pengertian, Struktur, Klasifikasi, dan Komponen Penyusun Enzim Pengertian dan Macam-macam Inhibitor Enzim 2. Pengaruh pH Selain suhu, pH juga termasuk salah satu faktor yang mempengaruhi kerja enzim. Perubahan pH pada lingkungan sekitar enzim akan membuat perubahan asam amino kunci di sisi aktif enzim. Hal ini membuat sisi aktif enzim terhalangi untuk dapat bergabung dengan substrat. pH optimum yang diperlukan masing-masing enzim mempunyai kisaran yang berbeda, tergantung dari jenis enzimnya. Secara sederhana, grafik pengaruh pH terhadap laju reaksi enzim dapat dilihat pada gambar di samping. 3. Pengaruh Konsentrasi Substrat dan Enzim Reaksi kerja enzim dapat optimum jika perbandingan antara konsentrasi substrat dan enzim berada dalam jumlah yang seimbang. Bila jumlah enzim lebih sedikit dibanding jumlah substratnya, maka reaksi hanya akan berjalan lambat sehingga ada beberapa substrat yang tidak terkatalisasi. Sementara, bila jumlah enzim lebih banyak dibanding jumlah substratnya, maka reaksi akan berjalan sangat cepat. Secara sederhana, pengaruh konsentrasi sebagai faktor yang mempengaruhi kerja enzim dapat dilihat pada grafik di bawah ini. 4. Pengaruh Inhibitor Laju reaksi enzim sebagai biokatalisator suatu substrat juga dipengaruhi adanya zat penghambat atau inhibitor. Bila inhibitor ditambahkan atau muncul dalam lingkungan reaksi, maka kecepatan kerja enzim akan menurun. Cara kerja inhibitor ini adalah dengan membentuk ikatan kompleks enzim-nhibitor yang masih mampu atau tidak mampu bereaksi dengan substratnya. Secara umum, ada 2 jenis inhibitor dalam faktor yang mempengaruhi kerja enzim. Keduanya yaitu inhibitor kompetitif dan inhibitor non kompetitif. a. Inhibitor kompetitif Inhibitor kompetitif adalah inhibitor yang mempunyai struktur mirip dengan substrat. Oleh karenanya, antara inhibitor dan substrat akan saling bersaing dalam melakukan ikatan dan bergabung dengan sisi aktif enzim. Bila inhibitor yang lebih dulu berikatan, maka substrat tidak akan terkatalis, begitupun sebaliknya. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar ilustrasi mekanisme penghambatan oleh inhibitor kompetitif pada gambar di bawah ini. b. Inhibitor non kompetitif Inhibitor non kompetitif adalah inhibitor yang jika telah melakukan ikatan pada suatu bagian enzim mampu mengubah sisi aktif enzim menjadi tidak sesuai dengan struktur substrat. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar ilustrasi mekanisme penghambatan oleh inhibitor non kompetitif pada gambar di atas. Nah, demikianlah penjelasan mengenai 4 faktor yang mempengaruhi kerja enzim lengkap dengan penjelasan dan grafiknya. Semoga dapat bermanfaat dan menambah kekayaan wawasan Anda dalam sub bab metabolisme di pelajaran biologi ini. Silakan lanjutkan pembahasan Anda dengan membaca artikel selanjutnya yaitu mengenai cara kerja enzim menurut teori lock and key. Artikel Terkait Saat Gibran Menjual Barang dengan Harga Rp Gibran untung 20% dari Harga Beli. Berapa Harga Barang Tersebut? Dalam Sehari Kuli Bangunan Bekerja Sebanyak 9 jam. Setiap Minggu Dia Bekerja 5 hari Dengan Upah Hitunglah Luas Permukaan Tabung yang Berdiameter 28 cm dan Tinggi 12 cm! Sebuah Kemasan Berbentuk Tabung dengan Jari-jari alas adalah 14 cm. Jika Tinggi Tabung 15 cm, Tentukan Luas Permukaan Tabung Tersebut! Edo Memiliki Mainan Berbahan Kayu Halus Berbentuk Limas Segitiga. Tinggi Mainan Itu 24 cm, Alasnya Berbentuk Segitiga Siku-siku Hitunglah Volume Seperempat Bola dengan Jari-jari 10 cm Seorang Anak Akan Mengambil Sebuah Layang-layang yang Tersangkut di Atas Sebuah Tembok yang Berbatasan Langsung dengan Sebuah Kali Jika Diketahui Panjang Rusuk Kubus Seluruhnya 72 cm, Maka Volume Kubus Tersebut Adalah? Sebuah Bak Berbentuk Kubus dengan Panjang Sisi 7 dm Berisi 320 liter air. Agar Bak Tersebut Penuh Hitunglah Volume Kerucut Terbesar yang Dapat Dimasukkan ke dalam Kubus dengan Panjang Sisi 24 cm Cari Artikel Lainnya Faktor Yang Mempengaruhi Kerja Enzim – Enzim adalah suatu protein dimana bertindak sebagai katalis serta bertanggung jawab untuk laju dan kekhususan yang tinggi dari satu maupun lebih reaksi biokimia intraselular dan ekstraselular. Enzim bekerja dengan membentuk kompleks enzim substrat, dengan begitu reaksi enzim selalu bolak – balik. Hampir seluruh enzim ialah protein globular dimana terdiri atas polipeptide tunggal maupun dua atau lebih polipeptide dimana diikat bersama dalam struktur kuarternari oleh ikatan non-kovalen. Ini disebabkan oleh konfigurasi tiga dimensi dimana ada dalam larutan, enzim – enzim bertindak terhadap molekul – molekul lain substrat, serta mengkatalis satu tipe namun tidak harus satu reaksi kimia. 1. Suhu / Temperatur Enzim bersifat termolabil, dimana artinya seluruh aktivitas enzim dipengaruhi oleh suhu. Aktivitas enzim akan terus meningkat sampai dengan batas suhu tertentu, dimana batas suhu tersebut dinamakan suhu optimum. Seandainya enzim berada di bawah suhu optimum, maka kerja enzim akan terhambat. Enzim pada suhu 0oC maupun di bawahnya bersifat nonaktif, akan tetapi pada suhu tersebut enzim tidak rusak. Kenaikan suhu bisa meningkatkan akivitas enzim. Namun, saat suhu melebihi batas optimum enzim bisa mengalami denaturasi / kerusakan. Hal tersebut akan mengakibatkan enzim tidak bisa berfungsi sebagai katalis lagi. Baca Juga Jaringan Penyokong Seperti contoh, enzim manusia mempunyai suhu optimum 35oC – 40oC, enzim pada bakteri yang hidup di air panas mempunyai suhu optimum 70oC maupun lebih. 2. Derajat Keasaman / pH Molekul enzim biasanya ialah protein globular, dimana bentuk dan fungsinya bisa dipengaruhi oleh perubahan pH pada cairan di sekitarnya, enzim mempunyai pH optimum yang bisa bersifat basa maupun asam. Sebagian besar enzim mempunyai pH optimum antara 6 – 8. Perubahan pH akan mengakibatkan sisi aktif enzim yang berubah keefektifannya didalam membentuk kompleks enzim substrat, sehingga bisa menghalangi terikatnya substrat pada sisi aktif enzim. Selain itu, perubahan pH juga mengakibatkan proses denaturasi atau kerusakan terhadap enzim. Denaturasi oleh pH yang ekstrim umumnya bersifat bolak – balik, namun tidak bolak – balik pada denaturasi yang terjadi karena suhu panas. Dengan peningkatan suhu, maka akan meningkatkan laju tumpukan antara enzim dengan molekul substrat, sehingga nanti akan meningkatkan laju pembentukan kompleks enzim substrat dan juga meningkatkan kecepetan reaksinya. Hal ini bertentangan dengan peningkatan denaturasi enzim terhadap suhu optimum karena reaksi tersebut teralampaui. Akhirnya reaksi itu berhenti, kadang – kadang hanya pada temperatur lebih dari 100oC. Sebagai contoh, enzim ptialin di mulut hanya bisa bekerja pada pH netral, enzim pepsin di lambung bekerja pada pH asam, sebaliknya enzim tripsin di usus bekerja pada pH basa. 3. Konsentrasi Enzim / Substrat Semakin besar konsentrasi, maka akan meningkatkan kecepatan reaksi. Peningkatan kecepatan reaksi akan terus bertambah sehingga tercapai kecepatan konstan, yaitu jika seluruh substrat telah terikat oleh enzim. Dengan begitu, konsentrasi enzim berbanding lurus terhadap kecepatan reaksi. Bertambahnya konsentrasi substrat pada suatu reaksi akan meningkatkan kecepatan reaksi, saat jumlah enzim pada reaksi itu tetap. Tetapi, saat seluruh sisi aktif enzim sedang bekerja, penambahan konsentrasi substrat tidak bisa meningkatkan kecepatan reaksi. Dengan begitu, akan menunjukkan jika kecepatan reaksi sudah mencapai titik maksimum. Peningkatan kecepatan reaksi akan terus bertambah hingga tercapai kecepatan konstan yaitu jika seluruh enzim mengikat substrat. Pada tiap saat, proporsi molekul – molekul enzim dimana terikat pada substrat, maka akan tergantung pada konsentrasi substratnya. Karena konsentrasi meningkat, kecepatan awal dari reaksi Vo disaat penambahan enzim akan meningkat sampai dengan nilai maksimum, Vmax, pada tingkat substrat, enzim ini dikatakan jenuh semua sisi aktif maksimum, dan penambahan jumlah substrat tidak akan menaikkan Vo. Nilai konsentrasi substrat pada saat Vo = ½ Vmax dikenal dengan tetapan MICHAELS Km dimana untuk reaksi substrat-enzim. Rendahnya nilai Km akan menunjukkan afinitas tinggi atas enzim untuk substratnya. Beberapa enzim seperti contoh aspartase yang hanya akan mengikat satu molekul substrat dimana begitu khusus dikarenakan enzim yang lain dapat mengikat berbagai substrat lain, khusus untuk enzim tersebut seperti seluruh ikatan peptida terminal pada kasus eksopeptidase. Perbedaan tersebut muncul atas derajat stereospesifitas enzimnya, dimana banyak yang membutuhkan gugus prostetik menempel maupun koenzim yang dapat melebur untuk melaksanakan kegiatan aktivitasnya. Pada enzim – enzim tersebut komponen proteinnya dikenal sebagai apoenzim dan seluruh kompleks enzim kofaktor fungsional dikenal dengan holoenzim. 4. Zat – Zat Penggiat / Aktivator Aktivator adalah suatu zat atau molekul, dimana berfungsi untuk memacu maupun mempercepat reaksi enzim. Seperti contoh dari aktivator ialah garam- garam dari logam alkali pada kondisi encer 2% – 5%, serta ion logam seperti Ca, Mg, Ni, Mn, dan Cl. Hal ini juga ialah suatu Faktor yang Mempengaruhi Kerja Enzim. Baca Juga Fungsi Sitoplasma 5. Zat – Zat Penghambat / Inhibitor Inhibitor adalah suatu molekul yang bisa menghambat aktivitas enzim. Zat ini dapat dibedakan menjadi dua macam inhibitor enzim, yaitu inhibitor kompetitif dengan inhibitor nonkompetitif. Inhibitor Kompetitif Inhibitor kompetitif inhibitor irreversible adalah suatu molekul penghambat kerja enzim dimana bekerja dengan cara bersaing terhadap sisi aktif enzim. Inhibitor kompetitif inhibitor irreversible berkaitan dengan secara kuat pada sisi aktif enzim, nah pengikatan ini berlangsung secara bolak – balik sehingga persentase penghambatan untuk tingkat inhibitor yang tetap menjadi berkurang saat substratnya ditambah. Jadi, inhibitor kompetitif ini bisa dihilangkan dengan cara menambah konsentrasi substrat. Seperti contoh yang begitu penting dari pengikatan ini ialah dengan melibatkan enzim yang berlimpah, ribulose bifosfat karboksilase, enzim penambat CO2 terhadap C3 fotosintesis dan terhadap proses ini molekul – molekul O2. Dengan begitu akan bersaing dengan molekul – molekul CO2 dimana untuk sisi aktif serta contoh lainnya adalah sianida dimana terlarut dalam darah bersaing dengan oksigen dimana demi berikatan terhadap sisi aktif hemoglobin. Inhibitor Nonkompetitif Inhibitor yang terikat pada sisi alosetrik enzim atau selain sisi aktif enzim disebut inhibitor nonkompetitif. Inhibitor nonkompetitif merupakan suatu molekul penghambat kerja enzim dimana bekerja dengan cara melekatkan diri pada luar sisi aktif enzim, yang bisa menyebabkan sisi aktif enzim berubah serta tidak bisa berfungsi lagi. Sehingga substrat tidak bisa berikatan dengan sisi aktif enzim. Inhibitor ini tidak bisa dihilangkan meskipun dengan menambahkan substrat. Contoh inhibitor nonkompetitif ialah Ag+, Hg2+, dan Pb2+. Baca Juga Vegetasi Adalah Apa yang dimaksud enzim ?Enzim adalah suatu protein dimana bertindak sebagai katalis serta bertanggung jawab untuk laju dan kekhususan yang tinggi dari satu maupun lebih reaksi biokimia intraselular dan ekstraselular Mengapa enzim bekerja secara spesifik ?Karena tiap enzim mempunyai sisi aktif dimana sesuai hanya dengan satu jenis substrat, berarti setiap enzim hanya bisa bekerja pada satu substrat dimana yang cocok dengan sisi aktifnya. Bagaimana susunan pada enzim ?Enzim tersusun atas dua bagian, yaitu 1. Apoenzim2. Gugus prostetik Demikianlah pembahasan artikel Faktor Yang Mempengaruhi Kerja Enzim ini, semoga bermanfaat dan menjadi ilmu pengetahuan baru bagi para pembaca. Daftar isi1. Temperatur 2. Tingkat Keasaman atau Ph3. Konsentrasi Substrat4. Konsentrasi Enzim5. Inhibitor Enzim6. AktivatorEnzim adalah sebuah senyawa kimia jenis protein yang berfungsi sebagai katalisator. Enzim sangat diperlukan oleh tubuh terutama untuk proses metabolisme. Oleh sebab itu hal-hal berikut ini penting untuk diperhatikan karena akan berpengaruh terhadap aktivitas enzim. 1. Temperatur Enzim merupakan molekul protein yang sangat bergantung pada keadaan lingkungan sekitar. Sehingga perubahan temperatur akan sangat berpengaruh terhadap proses kinerja enzim. Suatu enzim akan bekerja secara maksimal ketika berada di suhu yang terbaik. Jika terlalu rendah maka enzim akan bergerak lebih lambat dan membutuhkan waktu yang lama untuk bereaksi. Namun apabila suhu terlalu tinggi maka enzim akan terdenaturasi sehingga aktivasi katalisnya tidak dapat berfungsi lagi. Suhu yang optimal untuk enzim tergantung pada jenis mikroorganisme. Rata-rata enzim akan bekerja dengan baik pada suhu 20-50 °C. Namun ada juga enzim yang bekerja dengan suhu antara 50-80 °C yaitu enzim golongan hipertermozim. 2. Tingkat Keasaman atau PhSelain suhu, tingkat keasaman atau derajat Ph akan berpengaruh terhadap cara kerja enzim. Hal tersebut dikarenakan di dalam struktur enzim terdapat interaksi ionik yang dapat menstabilkan enzim yang membantu enzim untuk mengenali substratnya. Pada umumnya enzim akan bekerja secara maksimal apabila berada pada tingkat keasaman normal yaitu antara 6-8. Ada beberapa enzim yang bekerja dengan tingkat keasaman yang tinggi seperti enzim pepsin di lambung. Enzim tersebut bekerja pada Ph 2. Namun kinerja enzim akan terganggu apabila Ph terlalu besar. Hal tersebut akan menghambat interaksi non kovalen sehingga enzim menjadi tidak stabil dan mengalami denaturasi. 3. Konsentrasi SubstratBesar kecilnya substrat juga kab berpengaruh terhadap aktivitas enzim terutama pada kecepatan reaksinya. Semakin rendah konsentrasi substrat maka akan semakin lambat laju reaksi dan begitu sebaliknya. Laju reaksi akan terus bertambah hingga memperoleh laju konstan. Hal tersebut terjadi apabila seluruh substrat telah terikat dengan seluruh sisi aktif enzim. Terdapat beberapa enzim yang hanya dapat dengan molekul substratnya yang khusus. Hal tersebut terjadi apabila terjadi perbedaan derajat stereospesifitas pada enzim. 4. Konsentrasi EnzimKonsentrasi enzim akan berpengaruh terhadap laju reaksi. Hubungan konsentrasi enzim dengan laju reaksi adalah berbanding lurus. Artinya adalah apabila semakin tinggi tinggi tingkat konsentrasi enzim maka akan semakin cepat laju reaksi dan semakin rendah konsentrasi enzim maka laju reaksi akan melambat. 5. Inhibitor EnzimInhibitor adalah senyawa penghambat yang dapat menghentikan proses reaksi enzim dan substrat. Inhibitor terbagi menjadi dua jenis yaituInhibitor KompetitifInhibitor kompetitif akan terjadi apabila terdapat suatu molekul yang terkait dengan sisi aktif enzim selain substrat. Struktur kimia dari inhibisi ini mirip dengan substrat sehingga dapat terkait satu sama lain dengan enzim. Namun adanya inhibisi ini akan menghambat substrat sehingga reaksi akan berhenti. Inhibitor non-KompetitifInhibitor non-kompetitif adalah senyawa molekul yang menempel pada sisi alosterik yaitu bagian selain sisi aktif enzim. Akibatnya enzim dan substrat tidak dapat berkaitan. Struktur kimia dari inhibitor non-kompetitif berbeda bahkan tidak mirip dengan substrat6. AktivatorAktivator merupakan kebalikan dari inhibitor yakni senyawa yang dapat mendukung kerja enzim. Adanya aktivator akan mempercepat kinerja enzim. Contoh zat yang merupakan aktivator logam alkali tanah, K, dan Co. Kali ini kita akan membahas konsep enzim, termasuk struktur, sifat, cara kerja, dan fungsinya bagi kehidupan. Materi ini kita pelajari pada mata pelajaran Biologi. Elo tahu nggak sih, ada berbagai aktivitas reaksi biokimia yang ada di dalam tubuh kita, sehingga kita bisa hidup dengan baik hingga sekarang, lho. Aktivitas tersebut biasanya kita sebut sebagai metabolisme. Nah, metabolisme ini erat banget kaitannya sama peran enzim. Hmm, memangnya enzim itu apa, dan apakah sepenting itu untuk tubuh kita? Tak kenal maka tak sayang, mari kita kenalan sama enzim yang sangat krusial bagi kehidupan makhluk hidup. Sebagai catatan, materi enzim ini biasanya kita pelajari di mata pelajaran Biologi kelas 12, ketika mulai memasuki bab enzim dan energi. Tanpa berlama-lama, yuk kita mulai pembahasan mengenai enzim dari pengertian, struktur, sifat, fungsi, cara kerja, serta contohnya. Apa Itu Enzim?Struktur EnzimSifat-Sifat EnzimCara Kerja EnzimFaktor Yang Mempengaruhi Kerja EnzimMacam-Macam Enzim Dan FungsinyaContoh Soal Konsep Enzim Apa Itu Enzim? Definisi enzim itu sebenarnya simpel. Enzim adalah biokatalis. Yap, itu saja sudah cukup mendefinisikan enzim. Namun, biokatalis itu apa? Biokatalis itu merupakan zat yang mempercepat reaksi dalam tubuh. Nah, semua jenis enzim adalah biokatalis, namun tidak semua biokatalis adalah enzim. Kalau Sobat Zenius ingin pengertian enzim yang lebih panjang, kita bisa bilang bahwa, enzim adalah makromolekul yang berperan sebagai katalis dalam makhluk hidup, dengan mengatur laju reaksi kimia tanpa berubah di akhir reaksi. Untuk penjelasan yang lebih dalam dan asyik soal konsep enzim ini, elo bisa banget lho nonton video materi katalis dan energi di aplikasi Zenius. Video ini tidak cuma sekedar ngasih definisi, tapi benar-benar memberikan pemahaman dan pengetahuan lebih lanjut tentang konsep enzim. Untuk menonton videonya, elo tinggal klik link di bawah ini aja ya. Selamat menonton! Video Katalis dan Energi Yuk, nonton video katalis dan energi yang menjelaskan konsep enzim! Arsip Zenius Gimana, setelah menonton video tersebut, elo jadi paham kan gimana konsep enzim sebagai biokatalis dan kaitannya dengan metabolisme? Next, kita lanjut membahas struktur enzim ya. Secara umum, struktur enzim biasa digambarkan seperti ini nih, Sobat Zenius. Struktur enzim. Arsip Zenius Bisa dilihat dari ilustrasi tersebut, enzim atau yang disebut holoenzim itu tersusun dari apoenzim struktur protein dan kofaktor struktur nonprotein. Nah, kalau kita lihat bentuk ilustrasi enzim di sebelah kiri, di situ ada yang namanya sisi aktif dan kofaktor. Sisi aktif merupakan sisi yang berikatan dengan substrat. Sedangkan, kofaktor adalah bagian tambahan berupa ion anorganik, gugus prostetik, dan koenzim. Berita baik nih, Sobat Zenius. Gue punya rekomendasi video yang jelas dan to the point banget tentang struktur enzim. Video materi struktur enzim Zenius ini menjelaskan tiap bagian dari struktur enzim secara bertahap. Sehingga, kita bisa memahami materi dengan mudah, lho! Langsung saja nonton penjelasan tentang strukturnya melalui link video di bawah ini. Video Struktur Enzim Yuk, nonton video materi struktur enzim dari Zenius Education! Arsip Zenius Oh ya, setiap video materi di Zenius itu dilengkapi dengan latihan soal. Jadi, setiap selesai nonton video, elo bisa tes pemahaman juga. Mantap banget ya? Selanjutnya, kita bahas sifat-sifat enzim. Sifat-Sifat Enzim Enzim memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut. Sebagai katalisator, dapat mempercepat reaksi kimia. Dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti suhu dan pH. Bisa digunakan berulang-ulang. Bekerja pada substrat yang spesifik. Misalnya enzim protease hanya bisa memecah protein menjadi asam amino saja. Bersifat sama seperti sifat protein pada umumnya. Baca Juga Struktur Protein Beserta Sifat dan Fungsinya – Materi Kimia Kelas 12 Nah, sifat-sifat enzim ini akan semakin terlihat seiring semakin dalamnya pembahasan kita nanti. Oleh karena itu, mari kita bahas cara kerja dan faktor yang mempengaruhi kerja enzim. Cara Kerja Enzim Secara umum, cara kerja enzim itu seperti ini. Jadi, ada substrat yang berikatan dengan sisi aktif enzim. Dari situ, terbentuklah kompleks enzim substrat yang dalam bahasa Inggris disebut enzyme-substrate complex. Selanjutnya, kompleks enzim substrat tersebut diubah menjadi produk. Nah, setelah reaksi tersebut selesai, enzim itu tetap sama alias nggak berubah-ubah. Makanya, enzim bisa dipakai secara berulang-ulang, seperti yang diilustrasikan siklus di bagian kanan ilustrasi berikut. Cara kerja enzim. Arsip Zenius Sampai sini, sudah jelas ya bagaimana cara kerja enzim secara umum. Lalu, bagaimana dengan ilustrasi di sebelah kiri ilustrasi di atas? Di situ, kita bisa lihat ada sebutan lock and key dan induced fit. Nah, itu dua-duanya merupakan teori mengenai cara kerja enzim. Kalau dilihat-lihat, kedua teori tersebut agaknya mirip ya dengan cara kerja enzim secara umum. Namun, masing-masing model memiliki perbedaan tuh di bagian sisi aktif. Seperti apa ya perbedaannya? Temukan jawabannya melalui video mekanisme kerja enzim yang membahas cara kerja secara umum serta model lock and key dan induced fit di bawah ini. Video Mekanisme Kerja Enzim Yuk, nonton video materi mekanisme kerja enzim di Zenius! Arsip Zenius Mantap, sekarang kita sudah paham nih soal cara kerja enzim. Nah, kerja enzim ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor lho, Sobat Zenius. Kira-kira, apa saja faktor yang mempengaruhi kerja enzim? Mari kita bahas di bagian selanjutnya. Baca Juga Prinsip Dasar Bioteknologi & Contoh Penggunaannya Faktor Yang Mempengaruhi Kerja Enzim Setidaknya, ada lima faktor yang mempengaruhi kerja enzim, yaitu suhu, pH, konsentrasi enzim, konsentrasi substrat, dan inhibitor. Wah, gimana tuh maksudnya? Gue bakal jelasin satu per satu melalui tabel di bawah ini. Faktor yang mempengaruhu kinerja enzim Wah, ternyata kerja enzim dapat diganggu oleh inhibitor. Sebagai catatan, inhibitor itu ada dua jenis ya inhibitor kompetitif dan inhibitor non kompetitif. Bedanya apa? Dari namanya aja kan kompetitif ya, inhibitor kompetitif itu berkompetisi dengan substrat buat berikatan dengan sisi aktif. Sedangkan inhibitor non kompetitif itu tidak berlomba dengan substrat, namun bisa mengubah bentuk sisi aktif dengan berikatan dengan sisi alosterik enzim. Sobat Zenius, di playlist Zenius itu ada lho video-video yang membahas faktor yang mempengaruhi kerja enzim. Elo bisa mulai dari video di bawah ini. Video Faktor Yang Mempengaruhi Enzim Yuk, cari tahu apa faktor yang mempengaruhi enzim. Arsip Zenius Setelah selesai nonton video tersebut, elo bisa lanjut ke pembahasan tentang Turnover Rate dan Inhibitor. Turnover rate di sini berkaitan dengan faktor konsentrasi substrat yang juga mempengaruhi kerja enzim. Ini link videonya. Video Turnover Rate dan Inhibitor Macam-Macam Enzim Dan Fungsinya Di dalam tubuh kita, ada berbagai jenis enzim dengan fungsi yang berbeda. Setiap jenis dan fungsi enzim ini sangat penting. Secara umum, sebenarnya fungsi enzim itu intinya mempercepat reaksi. Pertanyaannya, reaksi itu untuk apa ya? Mari kita lihat contoh macam-macam enzim dan fungsinya, berdasarkan informasi dari situs Cleveland Clinic dan Alodokter di bawah ini. Amilase, berfungsi untuk memecah zat pati atau karbohidrat menjadi glukosa. Lipase, bertugas memecah lemak menjadi asam lemak. Pepsin, memecah protein menjadi peptida Protease, berfungsi memecahkan protein menjadi asam amino. Laktase, berfungsi memecah gula laktosa yang biasanya berasal dari susu. Baca Juga Mengenal Sistem Pencernaan dan Organ-Organ yang Terlibat Contoh Soal Konsep Enzim Berikut ini contoh soal materi ini dan pembahasannya. Contoh Soal 1 Pernyataan berikut yang tidak benar mengenai enzim adalah.… A. Enzim adalah biokatalis yang mempercepat reaksi di dalam tubuh. B. Enzim lipase berfungsi memecah lemak menjadi asam lemak. C. Inhibitor merupakan zat yang mendukung laju kerja reaksi enzim. D. Enzim atau holoenzim tersusun oleh apoenzim dan kofaktor. E. Suhu mempengaruhi kerja enzim. Pembahasan Pada soal ini, kita diminta mencari jawaban yang nggak benar. Nah, kalau kita lihat satu per satu, semua jawaban di atas sudah dibahas lho pada artikel ini. Di antara pilihan jawaban tersebut, ada pernyataan yang salah nih, yaitu bahwa inhibitor merupakan zat yang mendukung laju kerja reaksi enzim. Soalnya, inhibitor justru menghambat kerja enzim ya, Sobat Zenius. Ingat, inhibitor berkompetisi dengan substrat atau bisa juga mengubah bentuk sisi aktif. Oleh karena itu, jawabannya adalah C. Contoh Soal 2 Enzim memiliki sifat sebagai berikut, kecuali … A. katalistator B. dipengaruhi pH C. spesifik D. bisa digunakan berulang kali E. memecah berbagai substrat Pembahasan Sebelumnya, kita sudah tahu bahwa enzim merupakan katalisator yang mempercepat reaksi kimia dalam tubuh. Nah, kerja enzim ini dipengaruhi oleh pH dan faktor lainnya. Berhubung enzim nggak berubah setelah reaksi, enzim bisa digunakan kembali. Selain itu, enzim memiliki sifat spesifik, dalam arti enzim dapat memecah substrat yang spesifik. Oleh karena itu, salah ya kalau dibilang enzim bisa memecah berbagai substrat. Jadi, jawabannya adalah E. Contoh Soal 3 Penyusun utama enzim dalam bentuk molekul protein adalah … A. apoenzim B. haloenzim C. prozim D. kofaktor E. holotor Pembahasan Masih ingat kan bahwa enzim atau holoenzim itu terdiri dari apoenzim dan kofaktor? Apoenzim merupakan struktur protein, sedangkan kofaktor adalah struktur non protein. Jadi, jawabannya adalah A. Contoh Soal 4 Enzim disebut sebagai biokatalisator yang berarti … A. senyawa organik yang menghambat metabolisme B. zat anorganik yang menghambat metabolisme C. zat organik yang memberhentikan metabolisme D. senyawa anorganik yang mempercepat metabolisme E. senyawa organik yang mempercepat metabolisme Pembahasan Ingat, katalisator itu artinya zat yang mempercepat reaksi dalam tubuh. Nah, reaksi dalam tubuh ini adalah metabolisme. Nah, sebagai catatan enzim itu merupakan senyawa organik ya. Maka, jawaban yang tepat adalah E. Baca Juga Contoh Soal PTS Biologi Kelas 12 Semester 1 dan Pembahasan ********* Oke Sobat Zenius, itulah pembahasan singkat mengenai enzim. Kalau elo ingin mempelajari materi Biologi lainnya dengan lebih dalam dan asyik, coba deh nonton video materi Zenius dan akses soal-soalnya. Pastikan elo log in akun Zenius elo ya supaya bisa akses video dan soalnya. Biar lebih lengkap elo juga bisa berlangganan paket belajar Zenius. Tinggal klik banner di bawah ini biar elo bisa coba asiknya belajar sama Zenius! Sampai di sini dulu artikel kali ini, dan sampai jumpa di artikel selanjutnya! Referensi Enzymes – Cleveland Clinic Updated 2021 Ketahui Macam-macam Enzim Pencernaan dan Fungsinya di Sini – Alodokter Updated 2021

faktor yang mempengaruhi kerja enzim beserta grafiknya